BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Pages

Apa saja yang menyangkut tentang Detective Conan ada disini. . . Ayo lihat. . . :) :) :)


Minggu, 06 Juni 2010

Detective Conan Movie 6: The Phantom of Baker Street




Dari judulnya saja bisa ditebak bukan? Film keenam Detektif Conan kali ini bakalan mengambil setting di abad 19 Inggris. Jaman di mana revolusi industri baru saja dimulai dan tidak hanya itu, film ini juga mempertemukan Conan dengan detektif tersohor sepanjang masa: Sherlock Holmes. Loh loh, bagaimana caranya? Bukankah Conan hidup di jaman modern sementara Sherlock malahan cuma karakter fiksi yang dikarang Sir Arthur Conan Doyle? Dalam anime semuanya tentu saja bisa dan keduanya akan dipertemukan melalui sebuah game virtual reality.

Conan dan teman-temannya diundang mengikuti pembukaan dari Cocoon, sebuah game yang dijanjikan merevolusi konsep gaming dunia. Gamer tidak akan sekedar memainkan saja tetapi keberadaan dirinya seakan-akan bakalan ditransport ke dalam game itu sendiri (sementara tubuh mereka sendiri berada dalam kapsul macam kepompong). Anggap saja seperti virtual reality. Dari lima skenario game yang ditawarkan dalamnya, salah satu segmennya ditulis oleh Yusaku Kudo, ayah Conan / Shinichi. Dan pergelaran game yang diproduksi oleh perusahaan Schindler itu pun dimulai. Ada 50 anak-anak pejabat yang beruntung diijinkan menjadi beta tester game Cocoon. Tentu saja melalui satu dan lain cara, Conan dan kawan-kawannya berhasil ikut serta. Khawatir dengan keadaan Conan, Ran juga ikut bermain (berkat campur tangan Sonoko).

Akan tetapi, orang tidak tahu tragedi yang terjadi dua tahun sebelumnya. Seorang anak jenius berumur 10 tahun bernama Hiroki Sawada bunuh diri karena tidak tahan dipaksa bekerja di bawah tekanan Thomas Schindler (presiden perusahaan Schindler). Sebelum ia bunuh diri, ia terlebih dahulu selesai menggarap sebuah program AL replika dirinya yang bernama Noah’s Ark. Ketika permainan Cocoon dimulai, ternyata Noah’s Ark diam-diam membajak sistem itu dan menjadikan permainannya menjadi taruhan hidup-mati. Syarat pertaruhannya sederhana. Apabila 50 anak yang tergabung dalam permainan Cocoon tidak bisa menyelesaikannya, ia akan mengirim sinyal listrik yang membunuh tubuh nyata anak-anak itu. Sebaliknya bila satu saja yang berhasil menyelesaikan rute permainannya, Noah’s Ark akan membebaskan mereka. Bisakah Conan dan kawan-kawannya menyelesaikan permainan itu?

Kalian mungkin mengira bahwa karena ditulis oleh penulis novel misteri terkenal di Jepang maka kasus dalam The Phantom of Baker Street akan jadi lebih rumit dari kasus yang dihadapi Conan biasanya. Ternyata hasilnya jauh dari itu, malahan saya bisa bilang kalau hampir tidak ada misteri yang harus dipecahkan oleh Conan dan kawan-kawan. Film ini ketimbang bergenre misteri malahan lebih dekat ke genre petualangan. Misterinya tetap ada tetapi nuansanya lebih ke buku Lima Sekawan ketimbang novel Sherlock Holmes. Bicara soal Sherlock Holmes sendiri, sosoknya tidak langsung hadir dalam permainan karena intervensi Noah’s Ark. Musuh yang dihadapi Conan malahan lebih menarik yaitu duet Jack the Ripper dan Professor Moriarty.

Cerita dalam film kali ini sungguh menarik. Makanya para fans Conan yang belum nonton film ini diharapkan segera menontonnya. Dijamin puas deh… ^_^

0 komentar: